Gerak Cepat Bupati Lamongan, Tangani “Tanggul Jebol” Waduk Rancang

160 dibaca

▪︎LAMONGAN-POSMONEWS.COM,-
Jebolnya tanggul Waduk Rancang Kencono yang ada di Dusun/Desa Rancang Kencono, Kecamatan/Kabupaten Lamongan, Kamis, (7/4) dini hari mendapat perhatian Bupati Lamongan, Dr. Yuhrohnur Efendi, MBA yang segera turun tangan melakukan sidak ke lokasi bersama unsur terkait untuk melakukan penanganan.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, datang di lokasi Waduk Rancang Kamis (7/4) siang, bersama tim BPBD setempat dan berkoordinasi dengan muspika serta jajaran instansi terkait untuk melakukan perbaikan tanggul.

Sebagai langkah cepat, tanggul yang jebol dengan lebar kurang lebih 2-3 meter dan panjang sekitar 3-4 meter tersebut diperbaiki dengan menggunakan alat berat serta dibantu dengan alat penanggulangan banjir dari BPBD Lamongan.

“Kita gunakan alat berat untuk menutup tanggul yang jebol dengan tanah yang diperkuat anyaman bambu, Insya Allah nanti bisa teratasi. Karena ini terjadi akibat kapasitas debit air waduk yang sudah sampai pada 97 persen, sehingga tekanan air untuk keluar ini tentunya sangat deras sekali,” ujar Bupati Lamongan.

Dari pantauan posmonews. com, dampak jebolnya tanggul Waduk Rancang mengakibatkan aliran air ke arah timur dan menggenangi pemukiman. Luberan air setinggi 30-40 sentimeter ini membanjiri 4 RT dengan jumlah terdampak sekitar 150 KK, jalanan desa yang tergenang, 1 tempat ibadah, dan 2 taman pendidikan.

Dugaan sementara disebabkan kondisi tanah tanggul yang sudah kritis dan debit air waduk yang melebihi kapasitas.

Dua hal tersebut bisa saja terjadi, karena kebiasaan beberapa waduk di Lamongan terkadang dialih fungsikan sebagai lahan garapan pertanian, dan perikanan (tambak darurat, red) yang dikelola pihak tertentu.

Keadaan itu membuat tanah tanggul menjadi kritis, karena kebiasaan petani menyemprot rumput yang ada di tanggul dengan obat rumput yang bisa membuat tanah menjadi gembur dan ngrokos (longsor, red) . Belum lagi pengaruh obat-obatan peptisida, insektisida dan pupuk membuat tanah gampang longsor.

“Dampaknya ada beberapa RT dan jalanan yang tergenang. Kebetulan untuk sawah yang ada di sekitaran waduk ini rata-rata sudah panen, sehingga dampak di sawah itu tidak seberapa dirasakan dan bisa terkendali,” kata Yuhronur.

Tentang metode yang dilakukan untuk menutup lubang jebolan tanggul yakni dengan menggunakan bambu, selanjutnya ditutup menggunakan tanah. Terkait lama pengerjaan perbaikan tanggul, bupati berharap dapat diselesaikan secepat mungkin.

“Semoga satu hari ini bisa teratasi. Kita lihat tadi metode penutupan jebolan waduk, jadi kita pasang bambu dulu setelah itu kita tutup dengan tanah. Mudah-mudahan kalau ini sudah teratasi, baru yang besar ini tanggulnya nanti akan kita kuatkan lagi,” tukasnya.
**(DANAR/ARIFIN)