Gubernur Khofifah: Ini Biang Kerok Minyak Goreng Langka

231 dibaca

JATIM-POSMONEWS.COM,-
Kelangkaan minyak goreng di Jawa Timur, membuat geram para pejabat. Bahkan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mengungkap penyebab langkanya minyak goreng pasca ditetapkannya harga eceran tertinggi (HET) Rp 14 ribu.

Khofifah menegaskan, lantaran adanya keterlambatan pengiriman dari pihak distributor.

“Selain karena tingginya minat masyarakat untuk mendapatkan minyak goreng HET, juga karena terlambatnya pengiriman barang oleh distributor,” ujar Khofifah dalam keterangan tertulis, Selasa (8/2/22).

Saat mengunjungi Pabrik Minyak Goreng, PT Wilmar Nabati Indonesia Gresik, Senin (7/2/22), Khofifah mengatakan kelangkaan minyak goreng seharusnya tidak terjadi. Hal ini mengingat kapasitas produksi pabrik sebesar 62.000 ton per bulan dinilainya mampu memenuhi kebutuhan minyak goreng masyarakat yang mencapai 59.000 ton/bulan. Artinya, terdapat surplus sebesar 3.000 ton.

Kendati demikian, saat turun ke lapangan dia justru didapati banyak toko-toko ritel modern yang juga tidak mendapatkan suplai minyak goreng bahkan sampai satu minggu. Tentunya kondisi ini semakin mempersulit masyarakat yang tidak bisa mendapatkan minyak goreng dengan HET yang sudah ditetapkan pemerintah.

“Saya mohon kerja samanya kepada pada para distributor agar bisa mempercepat proses penyaluran minyak goreng subsidi ke seluruh pasar baik modern, ritel, tradisional, hingga warung-warung kecil,” tutur Khofifah.

Khofifah pun menekankan pentingnya rantai pasok dalam pengendalian harga minyak goreng di pasaran. Menurutnya, jika ada satu bagian yang tersendat atau bermasalah, maka akan mengganggu ketersediaan barang di pasaran.

“Saya rasa kita semua punya kewajiban untuk bisa mengamankan kebijakan Bapak Presiden yang ingin memberikan penguatan daya beli masyarakat,” katanya.

“Kita harapkan seluruh proses ini dapat memberikan kepastian rantai pasok sampai di tingkat konsumen sesuai dengan HET yang sudah ditentukan oleh pak menteri perdagangan Republik Indonesia,” tambah dia.

Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi minyak goreng per 1 Februari 2022. Satu liter minyak goreng curah dihargai RP 11.500. Sementara untuk minyak goreng kemasan sederhana seharga Rp 13.500 per liter dan harga minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.

Sementara itu, GM Wilmar Nabati Indonesia, Ridwan Brandes, mengatakan Wilmar sebagai salah satu produsen minyak goreng di Indonesia siap mendukung program pemerintah pusat yang memberlakukan harga sesuai HET untuk minyak goreng. Dijelaskannya, Wilmar memiliki market share sampai dengan 30% secara nasional.

“Wilmar sebenarnya sudah berkomitmen untuk menjalankan program pemerintah dengan harga sesuai HET dan kita menjalankan produksi kita dengan normal, kita sudah komitmen untuk tetap menjalankan produksi mendukung program ini,” tandasnya.
**(ris/dtk)