Zona Merah Melonjak, PPKM hingga Usulan Lockdown

112 dibaca

Sampai kapan wabah Covid-19 akan berakhir? Pemerintah sudah berupaya melakukan vaksinasi, namun kasus positif Covid-19 terus naik. Bahkan muncul-muncul varian baru.

Upaya pemerintah kembali menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro mulai 15-28 Juni 2021. Hal itu tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 13 Tahun 2021. Perpanjangan itu dilakukan mengingat perkembangan kasus virus corona di Indonesia terus meningkat.

Beberapa pihak menganggap bahwa PPKM Mikro tak cukup ampuh menekan lonjakan covid-19 di Tanah Air. Ahli epidemiologi hingga koordinator Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet meminta agar penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang lebih ketat diberlakukan kembali.

Miris….akankan nasib rakyat Indonesia seperti halnya menimpa rakyat India? Semoga tidak….tapi kesemunya bergantung pada rakyat. Apakah mereka patuh menerapkan protokol kesehatan? Atau malah sebaliknya mereka cuwek bebek?

Sementara pandemi virus corona yang telah menjangkit Indonesia 14 bulan belakangan telah mengakibatkan 52 jiwa lebih meninggal akibat terinfeksi wabah global ini. Beberapa klaster penularan mulai muncul kembali, kali ini banyak ditemukan di satu kawasan mikro atau RT/RW.

Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) Rumah Sakit khususnya di Pulau Jawa juga mengalami peningkatan. Peta zonasi risiko penularan covid-19 juga meningkat dibandingkan pekan lalu.

Berikut rangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, sebagaimana berikut.

Desakan PSBB Ketat

Epidemiolog Universitas Airlangga Windhu Purnomo sebelumnya mengusulkan agar pemerintah menerapkan kembali PSBB ketat menyusul ditemukannya beberapa mutasi virus SARS-CoV-2 yang tergolong ‘Variant of Concern (VoC)’, yang kemudian dinilai memberikan dampak cukup signifikan pada tingkat penularan covid-19.

Koordinator Humas Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Letkol TNI Laut M. Arifin juga meminta agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menarik rem darurat penanganan covid-19 dengan memberlakukan kembali regulasi ketat PSBB yang pernah dilakukan Anies pada 2020 silam.

Permintaan itu ia sampaikan mengingat saat ini jumlah pasien terpapar covid-19 yang dirawat di RSD Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, mengalami kenaikan hingga 200-400 pasien baru setiap harinya.

Lonjakan Zona Merah

Jawa Tengah tercatat menjadi provinsi yang menyumbang kabupaten/kota terbanyak yang masuk dalam zona merah atau wilayah dengan risiko tinggi penularan virus corona dalam sepekan terakhir.

Berdasarkan data perkembangan terakhir per 13 Juni 2021, terdapat total 29 kabupaten/kota yang masuk zona merah. Jumlah daerah yang masuk zona merah pada pekan ini bertambah dibanding data pekan lalu yang hanya mencatat 17 wilayah yang dikategorikan zona merah. Dalam sepekan, zona merah melonjak 12 wilayah.

Dari 29 daerah zona merah, tujuh diantaranya disumbang oleh Jawa Tengah, dengan rincian Kabupaten Wonogiri, Kudus, Grobogan, Tegal, Sragen, Semarang, dan Jepara.

IDI Minta PPKM jadi Lockdown

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban meminta agar pemerintah mengganti istilah PPKM Mikro menjadi lockdown alias kekarantinaan wilayah.

Zubairi menilai sudah saatnya ada ketegasan dari pemerintah pusat dan daerah untuk menyesuaikan regulasi di tengah kondisi naiknya kasus covid-19 yang mengakibatkan tingkat keterisian tempat tidur alias BOR RS di sejumlah daerah Indonesia mulai penuh.

Pemerintah kembali menerapkan kebijakan PPKM Mikro pada 15-28 Juni. Hal itu itu tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 13 Tahun 2021. Perpanjangan itu dilakukan mengingat perkembangan kasus virus corona di Indonesia terus meningkat.

Dalam aturan tersebut, pemerintah memperketat sejumlah pembatasan kegiatan lingkup kabupaten/kota. Beberapa aturan baru di antaranya bekerja di rumah (work from home/WFH) 75 persen, belajar dari rumah, dan imbauan tak beribadah di tempat umum.

Peluang Vaksinasi Ulang

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut tak menutup kemungkinan warga Indonesia yang memiliki titer antibodi rendah meski telah rampung mendapat suntikan vaksin covid-19 dapat menjalani vaksinasi ulang.

“Vaksinasi ulang bisa saja diperlukan apabila jumlah titer antibodi yang ada di seseorang tersebut setelah divaksinasi tidak cukup tinggi untuk bisa menghadang dari potensi kenaikan atau tertular lagi oleh covid-19,” kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa (15/6).

Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta per 10 Juni, tercatat setidaknya ada 3.486 RT di Jakarta yang masuk zona rawan. Ribuan RT itu tersebar di seluruh wilayah Jakarta, termasuk di Kepulauan Seribu.

Merujuk data tersebut, Jakarta Barat tercatat sebagai wilayah yang paling banyak terdapat RT rawan dengan jumlah sebanyak 975 RT.

Sekolah Tatap Muka Ditunda

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, membuka kemungkinan pembelajaran tatap muka tidak digelar di daerah yang sedang melaksanakan PPKM Mikro.

Jika di daerah tertentu sedang dilaksanakan PPKM mikro, menurutnya, pihak sekolah dapat menggelar pendidikan jarak jauh (PJJ) dalam jaringan (daring). Namun, lanjut dia, jika PPKM sudah selesai dilakukan maka sekolah memiliki kewenangan untuk menggelar pembelajaran tatap muka.

Varian Corona Tembus 145 Kasus

Kementerian Kesehatan mengungkapkan sejauh ini sudah ada 145 kasus mutasi virus SARS-CoV-2 yang tergolong VoC yang berhasil teridentifikasi di Indonesia berdasarkan hasil Whole Genome Sequence (WGS) secara berkala.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan ratusan varian yang diwaspadai Badan Kesehatan Dunia (WHO) itu merupakan perkembangan data terakhir per 13 Juni, dengan total sebanyak 1.989 sampel warga yang diperiksa.

“Rekap sequences di Indonesia telah dideteksi 145 VoC yakni 36 kasus B117 Alfa, 5 kasus B1351 Beta, dan 104 kasus B1617.2 Delta,” kata Nadia kepada CNNIndonesia.com, Selasa (15/6).

Data Kemenkes per Selasa (15/6) Pukul 12.00 WIB tercatat sebanyak 20.904.723 orang telah menerima suntikan dosis vaksin virus corona. Sementara baru 11.699.021 orang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.

Itu artinya, target vaksinasi pemerintah baru menyentuh 11,5 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 6,4 persen.

Data Covid-19 RI 15 Juni 2021
Data harian yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per hari ini, Selasa (15/6) mencatat terdapat penambahan kasus covid-19 baru sebanyak 8.161 orang. Sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 6.407 kasus, dan kasus meninggal 164 kasus baru.

Sehingga secara kumulatif, sebanyak 1.927.708 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 1.757.641 orang dinyatakan pulih, 117.787 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 52.280 lainnya meninggal dunia.
**(cnn/za)