Ditegur soal Prokes, Takmir Masjid Ceramahi Kapolsek

176 dibaca

Video seorang takmir masjid di Surabaya menceramahi kapolsek beredar di medsos. Dalam video itu, tampak takmir masjid tak terima saat diingatkan Kapolsek Gubeng, Surabaya, terkait penerapan prokes saat salat.

Peristiwa itu diketahui terjadi di Masjid Ibrahim di Jalan Gubeng Klingsingan Nomor 88 Surabaya. Sedangkan polisi yang diceramahi yakni Kapolsek Gubeng, Kompol Akay Fahli. Ia hanya manggut-manggut saat diceramahi.

“Pak Kapolsek, mohon maaf ya, mohon maaf ya. Di Surabaya ini beraneka ragam. Sekali-kali terawih atau jumatan di Masjid Ampel. Awal pandemi sampai sekarang ndak ada yang bicara. Ndak ada itu prokes dan lainnya,” demikian suara takmir masjid, Sabtu (8/5/21).

Tak hanya itu, takmir masjid tersebut juga menyebut bahwa masker tak menjamin seseorang aman dari virus. Untuk itu, ia mengatakan tak usah takut dan terlalu percaya dengan COVID-19 karena urusan mati dan hidup sudah diatur oleh Tuhan.

“Mohon maaf. Ndak jaminan bahwa masker ini aman Pak. Kita sebagai orang beriman bertakwa kepada Allah. Ini (masker) gak jaminan. Orang-orang kalau sudah waktunya mati ya maka akan mati. Kalau sudah waktunya meninggal. Mohon maaf Pak Kapolsek,” jelas takmir masjid itu.

“Kalau Pak Kapolsek pernah mondok di pesantren mohon maaf ini ajaran tauhid Pak. Ini saya ajarkan dan saya ajarkan ke santri-santri saya. Untuk itu alhamdulillah saya berdoa semoga bangsa Indonesia diberi keselamatan tidak ada kejahatan di muka bumi ini. Toh semuanya diatur oleh Allah di dalam Alquran. Semua diatur oleh negara di dalam UUD 1945,” katanya.

Kompol Akay saat dikonfirmasi membenarkan bahwa di dalam video yang viral itu memang dirinya, yang diceramahi. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (7/5) saat salat Jumat.

“Iya benar. Itu saya dengan takmir Masjid Ibrahim di Jalan Gubeng Klingsingan 88,” terang Akay saat dihubungi detikcom, Sabtu (7/5/2021).

Menurut Akay, peristiwa itu terjadi saat masjid tersebut pertama kali menggelar salat Jumat. Sebab selama ini izin bangunan bukan masjid tapi musala. Karena ada pemberitahuan itu, pihaknya kemudian ikut Jumatan dan mengecek langsung pelaksanaan protokol kesehatannya.

Namun setelah dicek, ternyata masjid tersebut tidak menerapkan jaga jarak dan sebagian tak memakai masker. Mengetahui itu, Kapolsek kemudian menanyakan hal itu kepada takmir masjid.

“Nah saya kan memastikan. Ternyata setelah salat di sana. Wah ini parah. Kok gak ada sosial distancing. Padahal kan kita masih dalam masa PPKM sampai tanggal 17 nanti,” urai Akay.

“Saya langsung bertemu dengan takmirnya. Kemudian saya sampaikan karena ini salat Jumat baru pertama kalinya. Kemudian kami mengingatkan dengan cara persuasif karena ini masih dalam masa COVID,” pungkasnya.
**(dtk/ris)