Alukta Menjadi Aturan Tata Kehidupan

373 dibaca

* Mengurai Agama Aluk Todolo Peninggalan Leluhur Suku Toraja (1)

Aluk Todolo adalah agama leluhur nenek moyang suku Toraja hingga saat ini masih dipraktikkan oleh sejumlah besar masyarakat Toraja. Tahun 1970, Aluk Todolo sudah dilindungi oleh negara dan resmi diterima ke dalam sekte Hindu-Bali. Bagai mana ritualnya?

Sejarah Aluk Todolo

Seperti dilansir Wikipedia.org Aluk Todolo adalah kepercayaan Animisme tua, dalam perkembangannya Aluk Todolo banyak dipengaruhi oleh ajaran-ajaran hidup konfusius dan agama Hindu. Oleh karena itu, Aluk Todolo merupakan suatu kepercayaan yang bersifat politeisme yang dinamistik.

Dalam Aluk Todolo, keyakinan, dan ajaran hidup orang Toraja terdahulu, mereka meyakini bahwa “Orang Toraja berasal dari Langit”. Tidak hanya manusia saja, tetapi juga kerbau, ayam, kapas, hujan, besi, bisa, dan padi sebagai unsur dasar dari alam ini, dibuat dan diturunkan dari langit.

Sedangkan Datu’ Laukku yang dianggap sebagai nenek moyang manusia. Ia dibuat langsung oleh Sang Pencipta yang disebut Puang Matua, dari bahan emas murni, dengan perantaraan Sauan Sibarrung.

Datu’ Laukku beserta keturunannnya tetap hidup di langit hingga beberapa generasi, dan dari keturunannya itu yang pertama kali diturunkan ke bumi adalah Pong Bura Langi. Di bumi, Pong Bura Langi kemudian memiliki keturunan yang pertama dan disebut Pong Mula Tau.

Pong Mula Tau inilah yang dianggap dan disebut sebagai manusia pertama. Namun menurut orang Toraja, Pong Bura Langi bukanlah satu-satunya yang turun dari langit. Beberapa keturunan Datu’ Laukku lainnya juga turun ke Bumi. Di antara yang turun dari langit adalah Puang Soloara di Sesean, Puang Tamboro Langi (Sawerigading) di Kandora, dan Puang Ri Kesu di Gunung Kesu.

Mereka ini disebut tomanurun di langi’ yang artinya adalah orang yang turun dari langit. Kali ini Toraja tidak sendirian menganut kepercayaan Tomanurun di Langi. Suku-suku lain yang mendiami wilayah seputaran semenanjung Sulawesi Selatan juga percaya adanya Tomanurun di Langi’, hanya saja mengenai tempat kedatangannya sangat bervariasi.

Sistem Kepercayaan

Kepercayaan Aluk Todolo ini bersumber dari dua ajaran utama yaitu Aluk 7777 (Aluk Sanda Pitunna) dan Aluk Serba Seratus (Sanda Saratu’). Aluk Sanda Pitunna (aluk 7777) merupakan sistem religi yang diyakini oleh orang Toraja sebagai aluk yang diturunkan dari langit bersama-sama dengan umat manusia.

Oleh karena itu, Aluk Sanda Pitunna adalah Aluk tertua dan menyebar secara luas di Toraja. Sementara itu, Aluk Sanda Saratu’ datang kemudian, namun Aluk Sanda Saratu’ hanya berkembang di daerah Tallu Lembangna.

Aluk Sanda Pitunna bersumber dari ajaran agama (Sukaran Aluk) yang meliputi upacara (Aluk), larangan (pemali), kebenaran umum (sangka’) dan kejadian sesuai dengan alurnya (salunna).
Aluk sendiri meliputi upacara yang terdiri atas tiga pucuk dan empat tumbuni (aluk tallu lolona, a’pa’ pentaunina). Disebut tiga Aluk karena ia meliputi upacara yang menyangkut Aluk Tau atau manusia.

Aluk Todolo atau Alukta adalah aturan tata hidup yang telah dimiliki sejak zaman dahulu oleh masyarakat Suku Toraja, Sulawesi Selatan. Aturan tata hidup tersebut berkenaan dengan sistem pemerintahan, sistem kemasyarakatan dan sistem kepercayaan.**(zubairi indro)