Insinyur Saudi yang Pugar Sumur Zamzam Wafat

149 dibaca

Insinyur Arab Saudi yang memugar sumur zamzam, Yahya Hamza Koshak, meninggal dunia pada Rabu (3/3/21) di usia 80 tahun.
Yahya terkenal berkat jasanya memugar sumur zamzam sehingga dijuluki sebagai bapak insinyur Saudi.

Yahya mendapat gelar insinyur setelah menempuh pendidikan teknik di Universitas Ain Shams di Kairo, dan merampungkan studinya di Riyadh. Dia kemudian mengantongi gelar Ph.D di bidang teknik setelah melanjutkan studi ke Amerika Serikat.

Keponakan Yahya, Nabeel Koshak, mengenang sosok mantan direktur jenderal Perusahaan Air Nasional Arab Saudi sebagai sosok yang disayangi dan dekat dengan orang.

“Dia (Yahya) sangat sosial, dekat dengan orang, selalu baik dan tidak suka menyakiti siapa pun. Dia periang-ini adalah karakteristik yang membedakan kepribadiannya. Yahya seperti seorang ayah bagi saya dan keluarganya tetap bangga bahwa dia mendapat kepercayaan dari Kerajaan,” kata Nabeel mengenang sosok mendiang pamannya.

Sebagai sosok yang memugar sumur zamzam, Yahya akan menerima kedatangan Raja Salman setiap tahunnya pada 10 hari terakhir di bulan suci Ramadan.

Selama hidupnya, Yahya sempat memegang sejumlah posisi penting di Pemerintahan Saudi, termasuk Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum di Kota Makkah.
Yahya juga bertanggung jawab memimpin tim membersihkan sumur zamzam pada empat dekade lalu.
Dia menuliskan pengalamannya ‘menjaga’ sumur air suci bagi umat Islam yang dituangkan dalam buku berjudul “Zamzam: Air Suci”.

“Membersihkan sumur zamzam adalah salah satu proyek terpentingnya, tugas besar di bawah arahan mendiang Raja Khalid,” kata keponakannya.

Mengutip Arab News, dalam bukunya, Yahya menjelaskan sejarah sumur dan sumber air, serta mendokumentasikan benda-benda bersejarah yang ditemukan selama proyek pembersihan dan pemugaran.

“Dengan pengamatan, terlihat jelas bahwa ada dua sumber utama air, satu menuju Kakbah dan lainnya menuju Ajyad. Sementara sumber ketiga, yang menurut cerita sejarah berada di sisi Jabal Abu Qubays dan Al Safa, saya justru menemukan 12 lubang kecil di antara bebatuan bangunan,” tulis Yahya dalam bukunya.
(cnn/abi)