Flyover Kotalama Malang Macet Parah

148 dibaca

Imbas penutupan sepanjang Jl. Basuki Rahmat mulai, Senin (9/11) karena pembangunan Kayutangan Heritage ini membuat kemacetan di berbagai titik. Sehingga hal ini pun menuai banyak protes dan keluhan dari masyarakat, termasuk Wali Kota Malang, Sutiaji yang mengaku, dirinya juga menjadi korban kemacetan.

“Saya sendiri kemarin mengeluh karena saya terjebak, termasuk bagian dari pengguna jalan yang dirugikan. Lalu tidak adanya informasi itu tiba-tiba ditutup. Lalu saya ikuti Google Maps dan diarahkan harus lewat Soekarno Hatta. Namun akhirnya saya banting setir naik motor,” Keluh Sutiaji.

Namun, ia berharap agar masyarakat tetap bersabar. Ia mengatakan, setiap pembangunan akan membawa dampak. Macet, menurutnya adalah salah satu dampak sementara, sehingga ia meminta pengguna jalan untuk bersabar.

“Saya tidak menyalahkan mereka, tidak menyalahkan masyarakat. Sementara saja kan,nanti kan jadi bagus kalau selesai,” imbuh dia.

Menurut pantauan wartawan Radar Malang, kemacetan ini pun juga terjadi di berbagai titik. Bahkan hingga jalur alternatif dan jalan tikus pun juga dipenuhi kendaraan yang padat merayap.

Terutama di jalanan sekitar Alun-alun Kota Malang, Balaikota, dan RSSA. Bahkan Jalanan Soekarno Hatta, kawasan jalan Martadinata, serta jalur arteri lain pun juga dalan kondisi padat merayap.

Ia juga meminta maaf atas informasi penutupan jalan yang tidak tepat waktu.

“Saya kira ya wajar ketika masyarakat mengeluh. Jadi karena tidak diinformasikan dulu titik mana yang harus bergeser. Kenapa kemarin tanggal 2 masih belum ditutup, ya karena masih ada hal-hal yang belum diclearkan dengan pelaku usaha dan masyarakat yang ada di sekitar sini. Diundur sampai kapan belum tahu, lalu tiba-tiba kemarin sudah ada penutupan,” terangnya.

Kemacetan ini juga diperparah dengan adanya unjuk rasa di area Bundaran Tugu Malang pada Selasa (10/11). Aksi Buruh yang diadakan untuk menolak UU Omnibus Law Ciptaker ini juga menimbulkan kemacetam parah. Mulai dari kisaran Stasiun Malang Kota Baru, hingga Pasar Besar. Akibatnya penumpukan Kendaraan pun terjadi di Wilayah Sekitar Jodipan.(rdrm)