Kasihan Calon Mahasiswa

275 dibaca

Oleh: Mahmud Suhermono
(JTV Surabaya)

Hari-hari ini seharusnya mereka hanya konsentrasi belajar saja, untuk menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), demi cita-citanya kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Namun siang ini mereka dikagetkan dengan aturan bahwa peserta UTBK wajib ikut Rapid Test atau Swab.

Biaya rapid tes mandiri itu tidak murah, apalagi Swab sangat mahal. Tidak semua calon mahasiswa itu mampu membayarnya.

Coba pelan-pelan kita bandingkan.

1. Masuk Mall tidak perlu rapid test dan swab, cukup pakai masker, cuci tangan dan di thermogun. Sementara mau masuk lokasi ujian di kampus pakai rapid test. mengapa?.

2. Dari sisi jumlah pengujung mall dan peserta UTBK tak jauh berbeda. Malah setiap jam pengunjung mall keluar masuk, ganti orang, sementara peserta UTBK tetap. Kalau peserta UTBK ada yang dari luar kota, apa dikira pengunjung mall ndak banyak yang berasal dari kabupaten sebelah?

3. Dari sisi gerakan, peserta UTBK datang dan duduk di kursi selama 2 jam utk mengerjakan soal. Sementara pengunjung mall hilir mudik tanpa berjarak dan bisa lebih dari 2 jam.

4. Kalau dikhawatirkan jadi cluster baru, kenapa di Mall yang jelas2 lebih banyak orangnya dan lebih atraktif gerakan pengunjungnya tidak pernah dikhawatirkan? Soo.. untuk apa Rapid test buat peserta UTBK?