Mbah Roso Meninggal Dunia

183 dibaca

Innalillahi wa innailaihi rojiun, kabar duka menyeruak di kalangan DPR Pusat. Anggota DPR RI Komisi IX, Imam Suroso atau yang biasa dipanggil Mbah Roso, meninggal karena terinfeksi virus Corona atau Covid-19.
Menurut salah satu karyawan Mbah Roso saat dikonfirmasi dia hanya ngirim pesan melalui WA.”Innalillahi wa innaillaihi rojiun.Telah wafat Bapak Drs. H. Imam Suroso, MM. pukul 20.50, semoga diampuni semua salah dan dosanya, keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran, ketabahan, dan wafat khusnul khatimah…aamiin,” katanya.
Sementara itu salah satu sumber menyebutkan atas permintaan keluarga, pemakaman dilakukan di Pati, daerah asal almarhum. Untuk diketahui, Mbah Roso merupakan anggota DPR RI dari dapil 3 Jateng, termasuk Kabupaten Pati.
Jenazah Mbah Roso langsung dimakamkan di Pati, Jateng, malam ini.”Sudah dimakamkan karena SOP-nya maksimal 4 jam (setelah dinyatakan meninggal) sudah dimakamkan,” kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Sabtu (28/3/2020) dini hari.
Ganjar menjelaskan Mbah Roso dirawat di RSUP dr Kariadi Semarang sejak tanggal 22 Maret 2020. Ganjar meminta Kadinkes, Yulianto Prabowo untuk memantau langsung perkembangan kesehatan Mbah Roso.
“Saya dikabari Mbah Roso dirujuk ke RS Kariadi sudah beberapa hari lalu dan saya memang minta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi untuk memantau langsung perkembangan dari hari ke hari,” paparnya.
“Saya dikabari Mbah Roso kritis (Jumat) sore. Terus kemudian Pak Yuli memantau khusus. Dan saat saya tahlil di (kediaman) Presiden (di Solo), dikabari Mbah Roso meninggal,” imbuhnya.
Ganjar kemudian mengenang Mbah Roso sebagai sosok yang merakyat, lucu, dan pengalaman spiritualnya yang cukup sangat dikenal luas oleh publik.
“Orangnya merakyat, lucu dan pengalamannya spiritualnya yang sering ngomong dan terkenal ‘anda tidak cocok bekerja di air’, kami sering bercanda,” tandas Ganjar.
Sebelum meninggal dunia, Mbah Roso melakukan kegiatan sosial berupa pembagian masker dan hand sanitizer.
“Siang sampai sore hari melaksanakan aktivitas di Kabupaten Kudus, membagikan masker dan hand sanitizer kepada warga di Pasar Puri Baru, Kabupaten Kudus,” ujar sumber.
Hingga pada Sabtu (21/3), rekannya itu mulai sesak napas dan demam tinggi. Karena gejala sakit tersebut, Mbah Roso menjalani perawatan di rumah oleh dokter pribadi. Namun, karena kondisi tak kunjung membaik, ia langsung dilarikan ke RSUP Kariadi Semarang.”Minggu malam (22/3) masuk RS Kariadi, Semarang (langsung masuk ruang perawatan ICU),” tegasnya.
Tak lebih dari seminggu menjalani perawatan di rumah sakit, Mbahr Roso dikabarkan meninggal dunia pada Jumat (27/3).”Jumat, 27 Maret 2020 meninggal dunia pada pukuL 20.50 WIB,” jelasnya.(zub)