Protes Pupuk Makin Langka

161 dibaca

BENARLAH di jaman edan seperti dalam nubuat dan ramalan Jayabaya. Polahe wong cilik kaya gabah den interi. Rakyat kecil makin tercekik karena ekonomi. Di pedesaan para petani menjerit karena kebijakan pejabat yang tidak memihak pada rakyat.
Gambaran yang pas ini nampak dalam aksi petani dan petambak Lamongan yang sudah merasa tidak diperhatikan nasibnya. Mereka menuntut kebijakan pemerintah terkait langkanya pupuk di Lamongan.
Kamis (6/2) petani Lamongan dari Brang Lor menggelar aksi demo turun ke jalan. Dengan titik kumpul di GOR Lamongan, barisan ribuan among tani tambak ini akan bergerak menuju ke gedung DPRD dan Pemkab Lamongan. Di depan gedung DPRD suasana memanas, saat Ketua DPRD, Abdul Ghafur meminta korlap untuk masuk ke gedung dewan. “Kami dan pemerintah Kabupaten Lamongan sudah komunikasi dengan pusat. Dan berusaha agar pemerintah pusat memperhatikan aspirasi petani tambak Lamongan, ” katanya.
Massa menolak dan memaksa Ghofur ikut berjalan bersama pendemo menuju Pemkab menemui Bupati Lamongan.
Dalam tuntutannya petani tambak lamongan meminta untuk mencabut Permen No. 1, Tahun 2020 yang dianggap sangat merugikan petani tambak Lamongan.
Di depan gedung Pemkab, Bupati H. Fadeli meminta ada perwakilan untuk berdialog dan mendengar derita petani tambak Lamongan.
Di lapangan posmonews. com menangkap keluh kesah pendemo. Seperti yang dikatakan, Sardi, petani dari Turi yang sudah 2-3 bulan ini tambaknya belum terjamah pupuk. “Bagaimana ikan bisa besar dan panen bisa bagus kalo ndak dipupuk, ” resahnya.
Jufri, petani tambak dari Desa Windu, Kec. Karangbinangun pun mengeluhkan kelangkaan pupuk itu disebut sebagai cara membunuh kehidupan dan ekonomi petani tambak Lamongan.
DANAR SP