PESAWAT BATIK AIR MENDARAT DARURAT

193 dibaca

Pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6548 dari Bandara Soekarno Hatta terpaksa mendarat darurat di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (17/11) siang. Pesawat tersebut terpaksa melakukan pendaratan darurat lantaran sang pilot, Djarot Harnanto, mengalami gangguan kesehatan.

Menurut Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, Djarot mengalami pusing berat hingga konsentrasinya terpecah. “Sebelum menurunkan ketinggian, Pilot in Command (PIC) dalam hal ini pilot merasa adanya gangguan kesehatan dengan indikasi pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas,” ungkap Danang, Senin (18/11).

Danang juga menjelaskan bahwa pesawat Batik Air tersebut telah beroperasi sesuai prosedur dan penerbangannya telah dipersiapkan dengan baik. Hanya saja, sang pilot mengalami gangguan kesehatan tengah penerbangannya. Pesawat Batik Air tersebut sedianya mengudara pada pukul 09.12 WIB dari Bandara Soekarno Hatta dan dijadwalkan mendarat di El Tari pukul 12.40 WITA.

“Batik Air membawa tujuh kru dan 148 tamu,” ungkap Danang. “Sebelum diberangkatkan, pesawat Airbus 320 200CEO registrasi PK-LUF sudah melalui pemeriksaan lebih awal (pre-flight check) dan seluruh kru menjalani pemeriksaan kesehatan, dinyatakan laik terbang (airworthy for flight).”Kala mengetahui bahwa sang pilot mengalami gangguan kesehatan, kopilot lantas menginformasikan bahwa penerbangan ID-6548 tersebut akan mendarat dalam keadaan darurat. Pesawat tersebut mendarat di Bandara El Tari pada pukul 12.46 WITA. Setelah itu, pesawat ditarik menggunakan mobil push back dari ujung landasan bandara menuju pelataran pesawat.

Sementara itu, Djarot sang pilot langsung dilarikan ke rumah sakit Siloam sesaat setelah mendarat. “Setelah pesawat berada di landas parkir (apron) dan pada posisi sempurna, pilot segera mendapatkan pertolongan dan dibawa ke rumah sakit,” terang Danang.

Di sisi lain, General Manager Bandara El Tari Kupang, Barata Singgih Riwahono, menuturkan bahwa Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan segera menyelidiki penyebab insiden ini. Menurut Barata, insiden tersebut langsung mendapatkan tindak lanjut dari tim gabungan Angkasa Pura I Bandara El Tari dan dokter dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).**ist**